cover
Contact Name
Muhammad Syafar
Contact Email
m.syafar@uinbanten.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
alqolam.journal@uinbanten.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
ALQALAM
ISSN : 14103222     EISSN : 2620598X     DOI : -
ALQALAM (e-ISSN: 2620-598X; p-ISSN: 1410-3222) is a journal published by the Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-INDONESIA. ALQALAM is an academic journal published twice a year (every six months). ALQALAM had been accreditated by Ministry of Education and Culture No. 80/DIKTI/Kep./2012, 13 Desember 2012. This journal focuses on specific themes of Islamic Studies.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 19 No 95 (2002): October - December 2002" : 7 Documents clear
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA DAN PENGUATAN KESATUAN BANGSA Hudori, H.M.
Al Qalam Vol 19 No 95 (2002): October - December 2002
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.604 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v19i95.461

Abstract

Munculnya konflik- konflik sosialyang berbau SARA di beberapa wilayah Indonesia seperti Ambon, Kupang dan Pontianak serta semakin merebaknya, peredaran dan penggunaan Narkoba di kalangan remaja, membuat banyak orang mempertanyakan tentang efektivitas pendidikan agama yang selama ini diajarkan di sekolah-sekolah. Pengajaran agama yang selama ini diberikan justru memperkuat rasa eksklusivitas tiap kelompok agama sehingga menimbulkan radikalisme agama. Hal ini tentutnya justru melemahkan rasa persatuan dan kesatuan antar umat beragama sebagai bangsa Indonesia.Dalam umat Islam sendiri muncul beberapa gerakan radikalisme, yakni: ekstrim kanan, yang mempunyai tujuan membentuk negara yang berideologikan agama (Islam) dengan cara-cara kekerasan (pemberontakan; dan ekstrim kiri, yakni golongan yang ada dalam maryarakat yang bertujuan menggantikan ideologi negara dengan paham Marxis-Leninis untuk membentuk negara yang memiliki paham komunis.Dalam menghadapi persoalan tersebut, maka dibutuhkan solusi yang tepat. Menurut penulis, langkah-langkah solusi tersebut adalah: meningkatkan pemahaman agama dan menjalin hubungan harmonis antar umat keragama, meningkatkan kompetensi pendidik, memperbaiki kesejahteraan pendidik, mengatasi keterbatasan tenaga didik (guru), menyempurnakan materi pendidikan agama dan menambah sarana dan prasarana pembelajaran. Kata Kunci: Problem Umat, Ekstrim Kanan, Ekstrim Kiri, Mutu Pendidikan
FUNGSI DAN PEMANFAATAN LAB. IPA PADA MTsN DI PANDEGLANG DAN SERANG H. K. Sukardji
Al Qalam Vol 19 No 95 (2002): October - December 2002
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1696.421 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v19i95.462

Abstract

Penemuan baru dalam masalah ilmu pengetahuan dan teknologi telah . membawa kemajuan besar dalam bidang pendidikan. Kemajuan itu tidak hanya dalam hal kurikulum, organisasi dan pembelajaran. Sekolah-sekolah yang maju pada umumnya menggunakan alat-alat bantu pembelajaran yang relevan dengan materi pelalaran yang diproseskan kepada anak didik. Pemerintah, dalam hal ini Departemen Agama mempunyai perhatian cukup besar terhadap madrasah. Salah satu, wujud perhatian Departemen Agama terhadap madrasah adalah pengadaan Laboratorium IPA (Fisika dan Biologi) untuk Madrasah Tsanawiyah.Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), baik yang berstatus. Model ataupun Non Model hampir seluruhnya telah memiliki peralatan Laboratorium IPA (Fisika dan Biologi) yang diperoleh dari Departemen Agama Pusat. Peralatan Laboratorium IPA untuk MTs itu pengadaamrya telah dimulai sejak tahun 1995. Dalam pemberian peralatan Laboralorium IPA itu, antara MTsN Model dan MTsN Non Model kondisinya agak berbeda. Peralalan laboratorium IPA untuk MTsN Model kuantitasnya lebih memadai, sehingga jumlahnya lebih mencukupi dari pada MTsN Non Model. Dari sejumlah MTs Model dan Non Model yang ada di negara kita yang telah memperoleh peralatan Laboratorium IPA dari Departemen Agama RI adalah MTsN 1 Serang dan MTsN Model Padarincang yang kedua-duanya berada di Kabupaten Serang dan MTsN Model di Kadulisung serta MTsN di Munjul yang kedua-duanya berada di Kabupaten Pandeglang.Walaupun data MTsN model dan dua MTsN Non Model yang ada pada dua kabupaten itu telah memiliki peralatan Laboratorium IPA (Fisika dan Biologi), tetapi pemfungsian dan pemanfaataannya dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Fisika dau Biologi itu belum dikethui dengan pasti. Itulahyang melatarbelakangi studi evaluasi ini dilakukan.Kata Kunci: Laboratolium PAI, MTsN Model.
OPTIMALISASI DAN PERAN LINGUISTIK DALAM PENGAJARAN BAHASA ARAB DI INDONESIA Achmad Satori Ismail
Al Qalam Vol 19 No 95 (2002): October - December 2002
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1258.076 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v19i95.463

Abstract

Untuk mengembangkan pel,qjaran bahasa Arab di Indonesia pada saat ini perlu dilakukan berbagai upaya. Di antara upaya yang perlu dilakukan tersebut adalah dengan mengoptimalkan peran linguistik, terutama linguistik terapan, dalam pengajaran bahasa Arab. Hal ini mengingat bahwa pada dasarnya proses pengajaran bahasa menuntut pengetahuan tentang prinsip-prinsip bahasa yang dipelajari. Tanpa bantuan teori-teori linguistik, guru bahasa Arab akan menemukan kesulitan dalam memberikan deskripsi yang akurat tentang bahasa dan situasi penggunnya. Untuk itulah teori-teori linguistik umum, sosio-linguistik, dan psiko-linguistik perlu mendapatkan perhatian dalam proses pengajaran bahasa Arab. Pemanfaatan linguistik dalam pengajaran bahasa Arab setidaknya dapat dilakukan dalam proses memilih bahan pelajaran, menentukan tahapan pengajaran, proses penyampaian materi pengajaran, dan pelaksanaan evaluasi pengajaran bahasa.Kata Kunci: Linguistik, Pengajaran Bahasa Arab, Error Analysis
NASY'AT AL-MA'AJIM AL-LUGHAWIYYAH AL-'ARABIYYAH WA TATHAWWURUHA Nana Jumhana
Al Qalam Vol 19 No 95 (2002): October - December 2002
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1167.788 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v19i95.464

Abstract

Penyusunan kamus bahasa Arab dalam bentuk yang dikenal sekarang baru dilakukan para ulama pada masa Daulah Abbasiyyah. Sebelumnya, syair­ ryair merupakan rujukan primer bagi bangsa Arab untuk mendapatkan penjelasan kosa kata yang helum mereka fahami maknanya.Seiring dengan berkembangnya Islam dan munculnya proses kodifikasi dalam berbagai disiplin ilmu dan adanya kebutuhan kaum muslimin terhadap penafsiran ayat-qyat Al-qur'an serta kesadaran akan pentingnya menjaga kemurnian bahasa Arab, maka munculah di kalangan para ulama berbagai studi. mengenai bahasa Arab, termasuk didalamnya usaha-usaha untuk mengumpulkan materi (kosa kata) bahasa dan menyusunnya secara sistematis dalam bentuk mu’jam atau kamus.Dalam perkembangamrya, terdapat beberapa pendekatan (madrasah) yang ditempuh para ulama dalam membuat sistematika penyusunan kamus bahasa Arab. Diantaranya adalah penyusunan kamus dengan pendekatan susunan Makharijul huruf (Madrasah al-Tartib al-Makhrajiy), pendekatan susunan huruf Hijaiyah biasa (Madrasah al-Tartib al-Hija'iy al 'adiy),pendekatan susunan huruf akhir setiap kosa kata (madrasah Nidzam al-Qafryah) dan pendekatan susunan awal kata dasar setiap kata (madrasah at-Tartib a!-Alifbaiy Hasaba awail al­ Ushul).Tulisan ini ingin mendesknpsikan munculnya kamus bahasa Arab dan perkembangannya serta pendekatan-pendekatan dalam sistematika penyusunannya.Kata Kunci: Mu’jam, Jam'ul Lughah, Madrasah, Nidzam
HANDWRITING DEVELOPMENT As'ari, As'ari
ALQALAM Vol 19 No 95 (2002): October - December 2002
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1634.035 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v19i95.465

Abstract

Language is, and since its invention or discovery has always been, the most important means man ever devised It is the mean more than any other with which he makes his living, he makes his home and he makes his life. As man becomes more and more social beings, as the world becomes more and more social community, and communication even grows more imperative. Language is the basic communication. Language is the instruments with which we think, and thinking is the rarest and the most needed commodity in the world. Language, however, can be separated from the facets of communications (listening, writing, reading and speaking). Yet, the focus of this scientific of study will be on the writing (handwriting) in college. The scientific study of writing (handwriting) begins with discussing the nature of the students in these grades. Writer will then describe the instructional emphases, instructional strategies, problems, and assessments measure associated with providing an isolated space (time) to practice the writing competency in these grades.Key Words: Handwriting, Instructional, Strategies, Composition.
VISI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Pupuh Fathurrahman
Al Qalam Vol 19 No 95 (2002): October - December 2002
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.778 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v19i95.460

Abstract

Salah satu persoalan pendidikan di Indonesia adalah ketidakjelasan visi pendidikan. Apalagi yang berkenaan dengan visi pendidikan Islam. Ketidakjelasan ini pada akhirnya mengakibatkan sistem pendidikan di Indonesia tidak tertata secara baik, sehingga upaya mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi stagnan, jalan di tempat. Sehingga mutu pendidikan di Indonesia tertinggal dari negara-negarayang pada mulanya berada beberapa tingkat di bawah Indonesia.Dalam upaya memberikan visi pendidikan alternatif, tulisan ini berusaha mendiskripsik an tentang visi pendidikan yang ideal yang sebaiknya ditempuh oleh para pengambil kebijakan, mengingat mayoritas penduduk nigari ini beragama Islam.Kesempatan untuk memasukkan visi pendidikan Islam dalam sistem pendidikan Islam itu terbuka, ketika gelombang era reformasi di buka pada masa pemerintahan B.J. Habibie. Arus reformasi yang membuka wacana baru tentang visi pendidikan, yang memberikan jawaban terhadap persoalan dewasa ini yang penuh dengan tantangan. Sehingga sistem pendidikan di Indonesia bisa keluar dari jalan buntu dan dapat tertata secara baik, sesuai dengan amanat dan aspirasi masyarakat Indonesia. Kata Kunci: Pendidikan Islam, Sistem Pendidikan Nasional
INTERVENSI EKSEKUTIF TERHADAP LEGISLATIF DAN PENGARUHNYA TERHADAP KARAKTER PRODUK HUKUM A. Surkati
Al Qalam Vol 19 No 95 (2002): October - December 2002
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.841 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v19i95.466

Abstract

Trias Politica yang dirumuskan Montesque dimaksudkan agar penumpukan kekuasdaan tidak terjadi antara legislatif, eksekutif dan yudikatif. Sqyangnya dalam penyelenggaraan pemerintahan demokrasi modern pemisahan ini tidak sepenuhnya diterapkan termasuk di Indonesia. Pada masa Orde Lama, khususnya masa demokrasi terpimpin, hubungan antara legislatif dan eksekiltif tidak berjalan seperti yang diharapkan. Badan legislatif hasil pemilu 1955 yang seharusnya memiliki kekuasaan tertinggi dalam pembuatan peraturan perundangan, justru diganti oleh eksekutif dengan lembaga "tukang stempel" yang terdiri dari para wakil kelompok fungsional dan regional. Pada masa Orde Baru; fenomena yang sama juga terjadi walaupun badan legislatif terbentuk berdasarkan kehendak rakyat melalui pemilihan umum, namun eksekutif lagi-lagi melakukan intervensi langsung. Para anggota dewan (legislatif) seringkali memilih berusaha mencari dukungan dari presiden (eksekutif) dari pada mewakili kepentingan rakyat.Intervensi eksekutif terhadap legislatif tersebut, mempunyai pengaruh terhadap produk-produk hukum yang dihasilkannya: hukum tentang pemilu, hukum tentang pemda, hukum tentang agraria, hukum tata negara, dan hukum administrasi negara. Produk-produk hukum yang dihasilkan legislatif ini mempunyai karakter konservatif atau ortodok. Namun demikian, · pada · masa reformasi nampaknya hubungan legislatif dan eksekutif mulai berubah ke arah yang semestinya dalam koridor fungsi dan peran masing-masing.Kata Kunci: Legislatif, eksekutif, produk hukum, orde lama, orde baru, reformasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2002 2002


Filter By Issues
All Issue Vol. 40 No. 2 (2023): July-December 2023 Vol. 40 No. 1 (2023): January-June 2023 Vol. 39 No. 2 (2022): July-December 2022 Vol. 39 No. 1 (2022): January-June 2022 Vol. 38 No. 2 (2021): July-December 2021 Vol 38 No 1 (2021): January - June 2021 Vol 37 No 2 (2020): July - December 2020 Vol 37 No 1 (2020): January - June 2020 Vol 36 No 2 (2019): July - December 2019 Vol 36 No 1 (2019): Januari - Juni 2019 Vol 35 No 2 (2018): July - December 2018 Vol 35 No 1 (2018): January - June 2018 Vol 35 No 1 (2018): January - June 2018 Vol 34 No 2 (2017): July - December 2017 Vol 34 No 2 (2017): July - December 2017 Vol 34 No 1 (2017): January - June 2017 Vol 34 No 1 (2017): January - June 2017 Vol 33 No 2 (2016): July - December 2016 Vol 33 No 2 (2016): July - December 2016 Vol 33 No 1 (2016): January - June 2016 Vol 33 No 1 (2016): January - June 2016 Vol 32 No 2 (2015): July - December 2015 Vol 32 No 2 (2015): July - December 2015 Vol 32 No 1 (2015): January - June 2015 Vol 32 No 1 (2015): January - June 2015 Vol 31 No 2 (2014): July - December 2014 Vol 31 No 1 (2014): January - June 2014 Vol 31 No 1 (2014): January - June 2014 Vol 30 No 3 (2013): September - December 2013 Vol 30 No 3 (2013): September - December 2013 Vol 30 No 2 (2013): May - August 2013 Vol 30 No 1 (2013): January - April 2013 Vol 30 No 1 (2013): January - April 2013 Vol 29 No 3 (2012): September - December 2012 Vol 29 No 3 (2012): September - December 2012 Vol 29 No 2 (2012): May - August 2012 Vol 29 No 2 (2012): May - August 2012 Vol 29 No 1 (2012): January - April 2012 Vol 28 No 3 (2011): September-December 2011 Vol 28 No 3 (2011): September-December 2011 Vol 28 No 2 (2011): May - August 2011 Vol 28 No 2 (2011): May - August 2011 Vol 28 No 1 (2011): January - April 2011 Vol 28 No 1 (2011): January - April 2011 Vol 27 No 3 (2010): September - December 2010 Vol 27 No 3 (2010): September - December 2010 Vol 27 No 2 (2010): May - August 2010 Vol 27 No 1 (2010): January - April 2010 Vol 27 No 1 (2010): January - April 2010 Vol 26 No 3 (2009): September - December 2009 Vol 26 No 2 (2009): May - August 2009 Vol 26 No 2 (2009): May - August 2009 Vol 26 No 1 (2009): January - April 2009 Vol 26 No 1 (2009): January - April 2009 Vol 25 No 3 (2008): September - December 2008 Vol 25 No 3 (2008): September - December 2008 Vol 25 No 2 (2008): May - August 2008 Vol 25 No 2 (2008): May - August 2008 Vol 25 No 1 (2008): January - April 2008 Vol 25 No 1 (2008): January - April 2008 Vol 24 No 3 (2007): September - December 2007 Vol 24 No 2 (2007): May - August 2007 Vol 24 No 2 (2007): May - August 2007 Vol 24 No 1 (2007): January - April 2007 Vol 24 No 1 (2007): January - April 2007 Vol 23 No 3 (2006): September - Desember 2006 Vol 23 No 3 (2006): September - Desember 2006 Vol 23 No 2 (2006): May - August 2006 Vol 23 No 2 (2006): May - August 2006 Vol 23 No 1 (2006): January - April 2006 Vol 22 No 3 (2005): September - December 2005 Vol 22 No 2 (2005): May - August 2005 Vol 22 No 2 (2005): May - August 2005 Vol 22 No 1 (2005): January - April 2005 Vol 22 No 1 (2005): January - April 2005 Vol 21 No 102 (2004): September - December 2004 Vol 21 No 102 (2004): September - December 2004 Vol 21 No 101 (2004): May - August 2004 Vol 21 No 101 (2004): May - August 2004 Vol 21 No 100 (2004): January - April 2004 Vol 21 No 100 (2004): January - April 2004 Vol 20 No 98-99 (2003): July - December 2003 Vol 20 No 97 (2003): April - June 2003 Vol 20 No 97 (2003): April - June 2003 Vol 20 No 96 (2003): January - March 2003 Vol 20 No 96 (2003): January - March 2003 Vol 19 No 95 (2002): October - December 2002 Vol 19 No 95 (2002): October - December 2002 Vol 19 No 94 (2002): July - September 2002 Vol 19 No 94 (2002): July - September 2002 Vol 19 No 93 (2002): April - June 2002 Vol 19 No 92 (2002): January - March 2002 Vol 19 No 92 (2002): January - March 2002 Vol 18 No 90-91 (2001): July - December 2001 Vol 18 No 90-91 (2001): July - December 2001 Vol 18 No 88-89 (2001): January - June 2001 Vol 17 No 87 (2000): Oktober - December 2000 Vol 17 No 87 (2000): Oktober - December 2000 Vol 17 No 86 (2000): July - September 2000 Vol 17 No 86 (2000): July - September 2000 Vol 17 No 85 (2000): April - June 2000 Vol 14 No 74 (1998): September - October 1998 Vol 13 No 72 (1998): May - June 1998 Vol 13 No 72 (1998): May - June 1998 Vol 13 No 68 (1997): November - Desember 1997 Vol 13 No 67 (1997): September - Oktober 1997 Vol 13 No 67 (1997): September - Oktober 1997 Vol 13 No 66 (1997): Juli - Agustus 1997 Vol 13 No 66 (1997): Juli - Agustus 1997 Vol 11 No 63 (1997): Maret - April 1997 Vol 11 No 62 (1996): September - Oktober 1996 Vol 11 No 62 (1996): September - Oktober 1996 Vol 11 No 59 (1996): Maret - April 1996 Vol 11 No 59 (1996): Maret - April 1996 Vol 11 No 58 (1996): Januari - Februari 1996 Vol 10 No 56 (1995): September - October 1995 Vol 10 No 56 (1995): September - October 1995 Vol 10 No 55 (1995): July - August 1995 Vol 10 No 54 (1995): May - June 1995 Vol 10 No 54 (1995): May - June 1995 Vol 10 No 53 (1995): March - April 1995 Vol 10 No 52 (1995): January - February 1995 Vol 10 No 52 (1995): January - February 1995 Vol 10 No 51 (1994): November - December 1994 Vol 10 No 51 (1994): November - Desember 1994 Vol 10 No 50 (1994): September - October 1994 Vol 4 No 15 (1988): September - October 1988 More Issue